NASIBMU KEBO MANCUET
Oleh: Mas Aji Wirabhumi
Ada cerita rakyat dari Banyuwangi. Tentang Damarwulan dan Menakjinggo. Tapi sebelum cerita itu, ada sepenggal kisah pengantar, yg nyaris dilupakan orang...
____________________
Tersebutlah seorang ratu dari Majapahit bernama Dewi Suhita yang bergelar Ratu Ayu Kencana Wungu. Ia adalah penguasa Kerajaan Majapahit yang ke-6.
Pada era pemerintahannya, Majapahit berhasil menaklukkan banyak daerah yang kemudian dijadikan sebagai bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan yang berpusat di Trowulan, itu.
Salah satu kerajaan yang menjadi incaran Majapahit adalah Kerajaan Blambangan yang dipimpin oleh Adipati Kebo Marcuet. Adipati ini terkenal sakti dan Ratu Majapahit itu pun berupaya menundukkannya dengan sebuah sayembara...
"Barangsiapa yang mampu mengalahkan Adipati Kebo Marcuet, maka dia akan kuangkat menjadi Adipati Blambangan yang baru, menggantikan dia."
Demikian maklumat Ratu Ayu Kencana Wungu yang dibacakan di hadapan seluruh rakyat Majapahit.
Sayembara itu diikuti oleh puluhan orang, namun semua gagal mengalahkan kesaktian Adipati Kebo Marcuet. Hingga datanglah seorang pemuda tampan dan gagah perkasa bernama Jaka Umbaran.
Rupanya, Jaka Umbaran mengetahui kelemahan Adipati Kebo Marcuet, bahwa Adipati itu hanya dapat dikalahkan dengan pusakanya sendiri. Maka, dia memerintahkan Dayun sahabatnya untuk mencuri pusaka tersebut dan dengan senjata gada wesi kuning (yang dicurinya dari Menakjinggo sendiri). Akhirnya Jaka Umbaran berhasil mengalahkan Adipati Kebo Marcuet.
Ratu Ayu Kencana Wungu sangat gembira dengan kekalahan Adipati Kebo Marcuet. Ia pun menobatkan Jaka Umbaran menjadi Adipati Blambangan yang baru dengan gelar Minakjingga.
_________________
Catatan:
Kebo/Lembu/Mahisa adalah gelar kebangsawanan, putera seorang raja. Dengan nama Kebo, berarti dia putera raja yg ditempatkan di Blambangan. Lebih tepatnya, Putera Raja Hayam Wuruk yang menjadi raja di Blambangan.
Sekarang orang Blambangan, membela mati2an MENAKJINGGO ini. Seorang adipati pendatang yang diangkat oleh Ratu Suhita setelah membunuh Adipati Blambangan yang sesungguhnya, yaitu Kebo Mercuet.
Sekarang, semua lupa pada sosok KEBO MERCUET. Pahlawan dan pejuang sejati yang dihinakan sebagai makhluk bertanduk seperti kerbau.
Siapa juga yg membolak-balikkan kisah ini, sehingga jadi seperti yg kita tahu saat ini. Tumpang tindih antara: Bhre Wirabhumi, Kebo Mercuet, Jaka Umbaran, Menakjinggo, Bhre Narapati, dan Damarwulan.
Kebo Mercuet oh Kebo Mercuet...
Nasibmu...u
Komentar
Posting Komentar