SEJARAH DESA BENCULUK (Bagian 2)
BENCULUK IBUKOTA TERAKHIR
Pasca Perang Bayu 1771-1774, Belanda mengangkat Bupati Baru untuk Kabupaten Blambangan atau Blambangan Timur. Dalam buku Lingkar Waktu, Suhalik menyebutkan bahwa tanggal 7 Desember 1773 terdapat resolusi pengangkatan Mas Alit sebagai Adipati Blambangan oleh VOC, yang mana pusat pemerintahannya adalah di Benculuk. Mengapa di Benculuk, menurut Samsubur dalam buku Sejarah Kerajaan Blambangan, karena bupati sebelumnya yani Tumenggung Jakasanegara (1772-1774) berkedudukan di Benculuk, maka Mas Alit tinggal meneruskan dan menempati bekas kediaman Tumenggung Jaksanegara di Benculuk. Artinya, sebelum Mas Alit, Tumenggung Jaksanegara juga bertempat di Benculuk.
Kantor Desa Benculuk |
Ibukota di Benculuk ini hanya sementara, karena oleh Gezaghebber Luzac dianggap terlalu jauh dari pantai dan terancam oleh sisa-sisa para pejuang Balambangan. Selanjutnya diusulkanlah tiga daerah sebagai calon ibukota baru:
1. Lateng,
2. Lopampang,
3. Pakisiram,
Atau tempat lain yang serupa untuk menjadi pengganti Benculuk.
1. Lateng,
2. Lopampang,
3. Pakisiram,
Atau tempat lain yang serupa untuk menjadi pengganti Benculuk.
Dari ketiga tempat itu, akhirnya Pakisiram (Pakis) di hutan Tirta diambil oleh Residen dan diberinama Kota Banyuwangi, mengutip nama kuno dari Lontar Sri Tanjung dan kisah dongeng Sabdapalon-Noyogenggong saat bertemu Sunan Kalijaga dahulu.
Kota Benculuk menjadi Ibukota Kabupaten Blambangan era Mas Alit selama 8 bulan 21 hari, yakni muai dari 1 Pebruari 1774 saat Mas Alit dilantik di Ulupampang hingga 21 Nopember 1774 saat Residen Schophoff memindahkan kantor Residen dari Ulupampang ke Banyuwangi demikian pula Bupati Mas Alit ikut pindah dari Benculuk ke Banyuwangi.
Pada masa pemerintahan Mas Alit inilah nama Kabupaten Blambangan diubah menjadi Kabupaten Banyuwangi dan dibagi menjadi tiga distrik/kemantren yakni;
1. Kemantren Grajagan dipimpin oleh Patih Singagringsing (kakak ipar Mas Alit, suami Mas Ayu Patih);
2. Kemantren Ulupampang dipimpin Patih Karanggringsing (saudara Singagringsing); dan
3. Kemantren Ketapang-Bincak-Pakem yang dipimpin Patih Karangandung (Keturunan Bali-Balambangan) yang setia pada VOC.
2. Kemantren Ulupampang dipimpin Patih Karanggringsing (saudara Singagringsing); dan
3. Kemantren Ketapang-Bincak-Pakem yang dipimpin Patih Karangandung (Keturunan Bali-Balambangan) yang setia pada VOC.
Sementara Mas Alit sendiri di Kabupaten didampingi oleh Patih Bawalaksana (keturunan Madura-Surabaya) yang merangkap jabatan juga sebagai Walikota di ibukota lama (Kutha Lateng).
Kesimpulan
Dari tulisan singkat ini, sementara kita dapat mengambil beberapa kesimpulan;
Dari tulisan singkat ini, sementara kita dapat mengambil beberapa kesimpulan;
1. Desa Benculuk berasal dari kata Buahan Jolok atau Pinang/Jambe yang di-galah yang kemungkinan dahulu Benculuk merupakan daerah yang banyak pohon Pinangnya dan menjadi asal buah pinang yang disuguhkan di Keraton Blambangan Hamuncar era Prabu Danureja (1697-1736). Artinya Benculuk sudah ada sejak itu.
2. Benculuk pernah menjadi Ibukota Kabupaten Blambangan terakhir era Mas Alit selama 8 bulan 21 hari, antara 1 Pebruari 1774 hingga 21 Nopember 1774. Dan sebelum itu, Benculuk telah menjadi ibukota era Tumenggung Jaksanegara (1772-1774).
3. Pemimpin Benculuk pertama yang tercatat adalah Ki Mantri Wiramanggala (Buyut Singolobok) dari trah Pangeran Mas Lumajang. Sedangkan pemimpin Benculuk yang terlibat dalam Perang Bayu 1771-1774 adalah Bekel Ki Macan Jingga. Para pemimpin desa Benculuk adalah tokoh-tokoh pejuang dan keturunannya tetap berperan dalam perang membela kemerdekaan Kerajaan Balambangan di Bayu tahun 1771-1774.
2. Benculuk pernah menjadi Ibukota Kabupaten Blambangan terakhir era Mas Alit selama 8 bulan 21 hari, antara 1 Pebruari 1774 hingga 21 Nopember 1774. Dan sebelum itu, Benculuk telah menjadi ibukota era Tumenggung Jaksanegara (1772-1774).
3. Pemimpin Benculuk pertama yang tercatat adalah Ki Mantri Wiramanggala (Buyut Singolobok) dari trah Pangeran Mas Lumajang. Sedangkan pemimpin Benculuk yang terlibat dalam Perang Bayu 1771-1774 adalah Bekel Ki Macan Jingga. Para pemimpin desa Benculuk adalah tokoh-tokoh pejuang dan keturunannya tetap berperan dalam perang membela kemerdekaan Kerajaan Balambangan di Bayu tahun 1771-1774.
====================================================================================
BKX News
Keradenan, 12 Nopember 2018
Oleh : M. Hidayat Aji WR.
*) Penulis buku Suluh Blambangan 1 & 2.
Editor : Mas Anom Mahameru
Keradenan, 12 Nopember 2018
Oleh : M. Hidayat Aji WR.
*) Penulis buku Suluh Blambangan 1 & 2.
Editor : Mas Anom Mahameru
Ini sebagai salah satu prasasti. Beginilah seharusnya penelusuran dari suatu sejarah itu, bukan didasarkan pada dongeng semata.
BalasHapus