Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

GANDRUNG MARSAN (Gandrung Lanang Blambangan)

Gambar
Gandrung Marsan merupakan gandrung terakhir untuk penari lanang (laki-laki) sekitar tahun 1890 (menurut sumber mbah google). Ini berarti (sebenarnya) gandrung lanang sudah eksis sebelum tahun tersebut. jika di telusur sesuai denga riwayat perang Blambangan (berdasar buku karya M. Aji Ramawidi) perang Blambangan terus berlanjut sampai dengan tahun 1815. Menurut cerita gandrung memiliki peran penting dalam Perang Blambangan. Berdasarkan diskusi tim BKX dalam pembahasan khusus tarian yang eksis pada masa itu ada beberapa asumsi yang bisa diambil sebagai kesimpulan : 1. Tarian yang menjadi cikal bakal tarian modern memang sudah ada pada masa kerajaan Blambangan. Kenapa? Tarian diciptakan pada masa damai. Jadi kemungkinan kecil ketika pada masa perang sempat menciptakan tarian. Selain itu tarian dalam pertunjukan/ritual dengan dua fungsi. Pertama, fungsi hiburan yang ditampilkan pada waktu ada pisowanan agung atau pada momen pesta. Fungsi kedua, memiliki peran spiritual pada momen terten

SAYEMBARA MENANGKAP SAYU WIWIT

Gambar
Perang Semesta Blambangan II yang terjadi tahun 1771-1774, adalah salah satu perang terberat yang dialami Belanda saat menjajah Indonesia. Perang yang terjadi di ujung timur Jawa tersebut, jauh sebelum Perang Diponegoro berlangsung. Ini adalah perang yang tak hanya menguras biaya besar, tapi juga menelan korban jiwa sangat banyak. VOC mengerahkan 10 ribu personil, dilengkapi senjata canggih termasuk alat-alat berat. Sekitar 72.000 penduduk Blambangan tewas. 1.600 prajurit Bali pro-Blambangan juga tewas Belanda juga harus kehilangan 77.262an serdadu pribumi, dan 3.032an tentaranya sendiri. Tidak hanya itu, Belanda juga harus menguras kasnya dalam-dalam. Biaya perang yang harus dikeluarkan Belanda selama memerangi Blambangan sangat mahal setara 8 ton emas atau Rp. 4.543.811.824.000 jika dirupiahkan dg nilai saat ini. Biaya perang yang sangat fantastis untuk ukuran waktu itu. Belanda memang kerepotan untuk menaklukkan Blambangan yang saat itu dikomando oleh Mas Remp