PEPERANGAN MENJELANG HARI NATAL 1771



PEPERANGAN MENJELANG HARI NATAL 1771
By. Mas Aji Wirabhumi

Hujan turun disertai angin kencang di kaki Gunung Raung. Tanah longsor menyebabkan gempa. Setelah perang tertunda selama dua pekan, pada tanggal 13 Desember 1771, Komandan Ekspedisi VOC, Reijgers, berangkat menyerang Bayu bersama pasukannya dari kalangan tentara Eropa juga lebih dari 2.000 laskar Bangkalan, Pamekasan, dan Basuki. 14 Desember 1771, dipimpin Kapten Alapalap dan Kapten Wayan, penyerangan dimulai. Sementara di pihak Balambangan, ribuan jagabela siap menyongsong. Sayap kiri dipimpin oleh Bapa Keboundha, Ki Kebo Gagembol, Ki Tumbaktala, dan Ki Tumbakmental, sedangkan sayap kanan dipimpin oleh Ki Kidang Salendit dan Mas Jagalara.

VOC melihat Benteng Bayu tak mungkin dihancurkan dengan meriam, Kapten Alapalap memerintahkan pasukannya agar menggali terowongan ke bawah benteng pada malam hari. Paginya jagabela Balambangan mengetahui hal itu dan menembaki mereka dari atas pohon, kemudian mengasapi mulut terowongan sehingga musuh tewas sesak napas. Kapten Alapalap yang masih berada di dalam lubang tertembak, namun dia tidak apa-apa karena memakai baju perisai.

Di hari yang sama (15 Desember 1771) Mas Rempeg memimpin sendiri penyerangan ke Songgon bersama 1.000 orang jagabela Balambangan. Kapten Reijgers tertembak sehingga dibawa mundur ke Lateng dan besoknya tewas. Posisinya digantikan oleh Letnan Willem van Schaar, perang terus berlanjut 16, 17, dan 18 Desember 1771. Mas Rempeg dan Mas Jagalara menghadapi pasukan VOC di Songgon, sedangkan Mas Ayu Wiwit dan Bagus Dalem Patrakusuma di Susukan.

Mas Rempeg 'aprang pupu' melawan Kapten Alapalap dan berhasil saling melukai dengan senjata masing-masing. Kapten Alapalap yang terluka parah kemudian diusung mundur ke Lopangpang untuk mendapat perawatan, namun dia tewas di sana. Sedangkan Mas Rempeg yang terluka karena keris beracun juga dibawa kembali ke dalam benteng, dia masih sempat menunjuk Mas Jagalara dan Mas Ayu Wiwit untuk melanjutkan peperangan yang berlanjut sampai malam itu.

19 Desember 1771, pagi itu jagabela Balambangan yang baru kembali ke benteng mereka dikagetkan dengan berita kematian Mas Rempeg akibat racun senjata Kapten Alapalap. Beberapa jagabela Balambangan marah dan memburu Komandan VOC Willem van Schaar, mereka melompat dari satu pohon ke pohon dengan gesit. Pasukan berkuda VOC berusaha memukul mundur serangan jagabela Balambangan, akan tetapi pasukan infanteri VOC justeru melarikan diri dengan meninggalkan semua perlengkapan perang bersama pasukan pribumi mereka karena ketakutan. Jagabela Balambangan mengejar mereka sehingga pasukan VOC itu terperosok dalam 'sunga' jebakan.

Setelah berhasil menangkapnya hidup-hidup, sang komandan diseret ke benteng Bayu. Dia tewas ditombak oleh Bapa Udun kemudian dibedah perutnya oleh Karaeng Dono. Setelah itu dipenggal dan kepalanya diarak keliling benteng. Mengetahui itu, Letnan Osatrousky yang seharusnya mengambil alih kepemimpinan justeru melarikan diri. Sepertiga anggota Korps Dragonders tewas, termasuk salah satu perwiranya, Letnan Cornet Tinne. Sisanya kembali dengan tubuh penuh luka.
Baju zirah alapalap ¦ foto: kent ali

20 Desember 1771, seluruh pasukan VOC telah turun kembali ke Lopangpang. Hanya sedikit dari pasukan Eropa yang selamat. Jagabela Balambangan telah membinasakan 82 prajurit Infanteri VOC, 30 prajurit Dragonders, 11 prajurit arteleri VOC, dan lebih dari separuh prajurit pribumi VOC. Residen Hendrik Schophoff sangat terpukul melihat kenyataan bahwa VOC telah kehilangan banyak pasukan sehingga Natal 25 Desember 1771 menjadi Natal penuh duka bagi seluruh tentara VOC Eropa di tanah Jawa. Banyak keluarga yang tak bisa ikut merayakan seperti tahun-tahun sebelumnya.

31 Desember 1771, Bupati Balambangan III, Raden Tumenggung Kartanegara ditarik ke Surabaya karena dianggap gagal menjadi pemimpin Balambangan. VOC sadar, terlalu berbahaya menempatkan orang luar sebagai pemimpin di Balambangan sehingga diperlukan orang pribumi yang mau dan mampu menjadi boneka mereka.

============
BKX News
Editor : Mas Anom Mahameru
Publish : Nur wahid aziz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL DESA KRADENAN

PERJUANGAN KI AGUNG WILIS

SAYEMBARA MENANGKAP SAYU WIWIT